Kabar keretakan koalisi pemerintahan SBY-Boediono semakin kuat seiring semakin kuatnya desakan publik agar Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Boediono mundur selama penyelidikan Centurygate berjalan.
Pernyataan Sri Mulyani di Wall Street Journal yang menunjuk langsung hidung Partai Golkar dan Aburizal Bakrie, menurut analis politik LSN (Lembaga Survei Nasional) Umar Bakry, adalah sinyal menuju rontoknya pemerintahan.
Sepengetahuan Umar, awalnya Sri Mulyani sebagai ekonom profesional tidak peduli dengan dunia politik. Tetapi belakangan, mantan pejabat IMF kawasan Asia-Pasifik ini menyadari bahwa kekuasaan di bidang ekonomi tak lepas dari politik. Kesadaran itu ditandai dengan kedatangannya ke kediaman Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sekitar dua pekan lalu.
“Langkah itu dalam menghadapi tekanan politik. Agenda politik Sri Mulyani secara lebih sempit bertahan dari serangan Gollkar dan lebih luas bertahan dari tekanan publik,” jelas Umar.
Umar memastikan tudingan Sri Mulyani terhadap Golkar dan Aburizal Bakrie menunjukkan sinyal perpecahan di lingkaran SBY yang menunggu waktu untuk meledak.
“Kalau saya tidak berani bilang perpecahan, tetapi itu hanya soal waktu, ada bom waktu yang akan membuat koalisi ini tidak akan langgeng dan ini sinyal negatif buat pemerintahan,” ujarnya.
Sumber: Rakyat Merdeka.
No comments:
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar apapun. Terimakasih.