Politik Indonesia Lemah dalam Implementasi

Politik kita masih terfokus pada tumpukan dokumen dan membuat Undang-undang. Mestinya, politik berfungsi untuk mengimplementasikan dokumen tersebut menjadi habitus. "Inilah strategi politik kebudayaan kita. Yang penting adalah habitus lewat pendisiplinan. Inilah fungsi politik," kata Kepala Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latif dalam dialog budaya di Jakarta, Kamis (20/8).

Pernyataan Yudi ini berdasar hasil penelitian Yayasan Indonesia Bahagia bahwa sumber ketidakbahagian masyarakat kita saat berada dalam lingkungan politik. "Aspek dalam lingkup sosial oke, keagamaan oke, mereka happy lah," ungkapnya.

Menurut Yudi, politik Indonesia lemah dalam mengimplementasikan kebijakan sehingga membuat masyarakat tidak bahagia. "Saat ini ada tren kebebasan individu tidak boleh dibatasi oleh orang lain. Orang tidak lagi percaya bahwa kebahagiaan itu dibagi," tuturnya.

Ini membuktikan etika sosial kita lemah. Masyarakat Indonesia, menurut Yudi, tidak masalah dalam soal hidup berdampingan, tapi sulit untuk berdampingan dalam politik. "Untuk itu politik kita jangan mengabaikan urgensi kebersamaan. Membuat kita keluar dari komunal-komunal ini ke warga perpolitikan baru dan bahagia," tandas Yudi Latif.

Sumber: Kompas.

No comments:

Post a Comment

Silahkan meninggalkan komentar apapun. Terimakasih.