Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Mujani menilai tidak ada yang spesial pada pidato yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari pelantikannya sebagai Presiden ke-7 RI.
"Datar-datar saja. Tidak ada bagian yang istimewa dari pidato presiden yang memperoleh 60 persen suara rakyat," ujar Ahmad seusai mengikuti pelantikan SBY-Boediono di Ruang Rapat Paripurna I MPR RI, Jakarta, Selasa (20/10).
Dikatakan Ahmad, pidato Presiden seharusnya bisa lebih memberikan harapan kepada masyarakat Indonesia. Sayangnya, Ahmad tidak mengelaborasi harapan yang dimaksud.
Sebaliknya, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani malah memuji pidato Presiden yang disampaikannya di hadapan anggota MPR RI, anggota Kabinet Indonesia Bersatu I, calon anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, serta kepala negara dan duta besar negara sahabat.
"Cukup baik bahwa beliau ingin membangun demokrasi kerakyatan. Beliau juga menginginkan semua elemen bangsa bersatu demi kemajuan bangsa," ujar Puan.
Terkait tudingan terhadap kebijakan Boediono semasa menjabat sebagai Menko Perekonomian yang berbau neoliberalisme, Puan mengatakan, inilah saat yang tepat bagi SBY-Boediono untuk membuktikan bahwa program perkonomian mereka bukan semata-mata ditujukan untuk kepentingan kelompok tertentu, melainkan demi kemaslahatan bangsa.
Sumber: Kompas.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar apapun. Terimakasih.